cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Idealog: Ide dan Dialog Desain Indonesia
Published by Universitas Telkom
ISSN : 24770566     EISSN : 26156776     DOI : -
Core Subject : Art,
Journal IDEALOG is a peer-reviewed journal devoted to the study and applications of interior design and product design theory and practice
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Idealog Vol 4 No 2" : 7 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA JENIS / BENTUK, UKURAN, DAN BAHAN FASILITAS DUDUK TERHADAP DURASI DUDUK PENGUNJUNG: STUDI KASUS CAFE EDUPLEX Aulia Fiya Maulida; Ratri Wulandari
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Idealog Vol 4 No 2
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v4i2.2028

Abstract

Fasilitas duduk merupakan elemen penting yang berperan dalam menentukan tingkat kenyamanan di sebuah cafe atau restoran. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa lamanya pengunjung bertahan di dalam cafe sesuai fasilitas duduk yang digunakan dan mengambil kasus Cafe Eduplex di jalan Ir. H. Djuanda, Dago. Dalam penelitian ini membahas tentang hubungan antara jenis, ukuran dan bahan sebuah fasilitas duduk, terhadap frekuensi lamanya pengunjung yang datang di cafe tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kualitatif. Pertama, mengumpulkan data-data berupa teori tentang macam-macam jenis, ukuran standart dan bahan sebuah fasilitas duduk serta efeknya terhadap kenyamanan dan psikologi pengunjung, yang menyebabkan adanya perbedaan durasi waktu berkunjung. Kedua, pengumpulan data lapangan dengan memperhatikan jenis, ukuran dan bahan fasilitas duduk yang ada pada cafe tersebut, serta memperhatikan jenis pengunjung dan perbedaan lamanya waktu pengunjung berada di cafe tersebut. Selanjutnya, membandingkan data-data yang sesuai dan berkesinambungan antara teori tertulis pada literatur, yang berisi tentang jenis atau bentuk, ukuran dan bahan fasilitas duduk serta efek yang ditimbulkannya dengan data lapangan yang terkumpul berupa jenis atau bentuk, ukuran dan bahan fasilitas duduk yang ada di cafe tersebut, serta lama pengunjung berada disana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan antara hasil pengumpulan data lapangan dan literatur yang terkumpul sesuai. Jenis fasilitas duduk beserta ukuran dan bahannya berpengaruh dengan durasi pengunjung yang datang. Karena adanya perbedaan rasa nyaman yang ditimbulkan oleh fasilitas duduk tersebut. Kata Kunci: Fasilitas duduk, Kenyamanan, Waktu berkunjung, Cafe
PENGARUH TERAS CIHAMPELAS TERHADAP KORIDOR JALAN DI SEKITARNYA Studi Kasus: Teras Cihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung Rd. Muhamad Ikhsan Husein; Rumiati Rosaline Tobing
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Idealog Vol 4 No 2
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v4i2.3596

Abstract

Skywalk sebagai wadah relokasi PKL telah menjadi fenomena di Kota Bandung sejak tahun 2016 hingga kini. Teras Cihampelas yang mulai dibangun pada Bulan September 2016 merupakan skywalk pertama di Indonesia yang berfungsi sebagai wadah relokasi PKL. Teras Cihampelas menerima banyak pujian, namun tidak sedikit juga kritik yang muncul. Menurut beberapa ahli perancangan kota, Teras Cihampelas dianggap telah memberi pengaruh negatif terhadap koridor jalan di sekitarnya. Walaupun begitu, Pemkot Bandung tidak terlalu menghiraukannya dan tetap merencanakan pembangunan Teras Cihampelas , bahka hingga ke tahap pembangunan selanjutnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini dibuat untuk mengetahui pengaruh apa saja yang dihasilkan oleh Teras Cihampelas terhadap koridor jalan di sekitarnya. Koridor jalan di sekitar Teras Cihampelas termasuk ke dalam wilayah perkotaan, maka dari itu dibutuhkan teori perancangan kota untuk dapat mengetahui pengaruh apa saja yang ditimbulkan oleh Teras Cihampelas. Teori perancangan kota milik Hamid Shirvani dipilih untuk mendukung penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, dimana keadaan sebenarnya dari Teras Cihampelas beserta koridor jalan di sekitarnya dijabarkan dan dianalisa berdasarkan teori perancangan kota. Sistematika pembahasan analisa akan mengacu pada 8 elemen perancangan kota menurut Hamid Shirvani, yaitu tata guna lahan, bentuk dan massa bangunan, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, jalur pedestrian, pendukung aktivitas, signage, dan preservasi. Pada akhirnya, hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pengaruh Teras Cihampelas terhadap koridor jalan di sekitarnya. Kata kunci: pengaruh, Teras Cihampelas, skywalk, koridor jalan, perancangan kota
STUDI PREFERENSI TEKSTUR PADA PERMUKAAN LANTAI DALAM MENUNJANG PERILAKU BERMAIN ANAK DI SEKOLAH MONTESSORI Maysitha Fitri Az Zahra; Prabu Wardono; Yuni Maharani
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Idealog Vol 4 No 2
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v4i2.3597

Abstract

Anak usia 5 hingga 6 tahun telah memiliki kemampuan untuk mengenal lingkungannya dan dapat memutuskan area bermain yang diinginkan berdasarkan pengalaman tekstur yang telah dirasakan. Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa tekstur dapat memengaruhi preferensi anak dalam memilih area bermain, namun tidak cukup menjelaskan kualitas jenis tekstur yang dapat menunjang perilaku bermain anak. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu efek penerapan tekstur bahan pada lingkungan bermain terhadap tempat bermain anak di kelas Montessori. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen di tempat sebenarnya, dengan melibatkan 20 anak sekolah sebagai responden (rerata umur: 5 tahun). Pengukuran preferensi anak di tempat bermain dilakukan melalui pengamatan terhadap indikatornya, yaitu frekuensi dan durasi bermain di empat tempat yang diberi perlakuan berbeda satu sama lain. Perolehan data dianalisis menggunakan ANOVA Friedman dan Post Hoc Test yang menunjukkan hasil bahwa frekuensi anak dalam mengunjungi empat tempat bermain tidak berbeda signifikan, namun dalam durasi bermain antarempat tempat bermain tesebut terdapat perbedaan yang signifikan. Anak cenderung memilih kondisi dengan tekstur halus-empuk dan halus-keras dibandingkan dengan dua tempat bermain lainnya dengan kondisi kasar, baik keras maupun empuk. Perilaku anak ketika bermain dalam merespon tempat bermain juga dibahas untuk melihat relasinya dengan karakter lingkungan yang disukai. Kata Kunci: Persepsi Taktil, Anak Usia Dini, Preferensi, Tempat Bermain, Sekolah Montessori
KAJIAN ELEMEN DESAIN BRAND VOLKSWAGEN UNTUK PERANCANGAN INTERIOR Tannia Selviyanti; Astrid Austranti Yuwono; Carina Tjandradipura
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Idealog Vol 4 No 2
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v4i2.3598

Abstract

Volkswagen adalah salah satu produsen mobil yang berasal dari Wolfsburg, Jerman dan sudah mulai berkembang sejak tahun 1937 hingga saat ini. Showroom Volkswagen memiliki standar desain yang harus dipenuhi, namun beberapa showroom Volkswgen di Indonesia tidak memenuhi standar tersebut. Perancangan interior sebuah brand seyogianya mencerminkan brand image produk atau perusahaan yang diwadahinya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aspek apa saja yang terkait brand image Volkswagen yang dapat diterapkan dalam perancangan desain interior sebagai pendukung standar desain Volkswagen yang sudah ada. Hasil penelititan ini dapat digunakan sebagai rekomendasi mengenai pendekatan desain interior terhadap brand dan aplikasinya. Penelitian akan dilakukan dengan mengkaji teori elemen desain yaitu bentuk, warna, skala, tekstur, pola, dan pencahayaan terhadap aspek brand image yang terkait dengan citra dari perusahaan (corporate image), produk (product image), dan pemakai (user image). Pada penelitian ini ditemukan bahwa aspek desain yang memberikan image terhadap brand yang paling kuat adalah bentuk karena terispirasi dari karakter user, serta warna karena merupakan identitas showroom Volkswagen. Kata kunci: brand, elemen desain, citra, interior, Volkswagen
KAJIAN RUANG SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) DHARMA BAKTI DHARMA PERTIWI LAMPUNG Ai Siti Munawaroh; Siti Aisyah
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Idealog Vol 4 No 2
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v4i2.3594

Abstract

Keberadaan sekolah luar biasa untuk anak-anak penyandang cacat tentu harus memiliki suatu kriteria atau standar khusus untuk menunjang kegiatan yang akan mereka lakukan agar dapat tercipta suatu kondisi yang membuat mereka merasa aman, nyaman dan mandiri. Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetaui ketersediaan sarana ruang di SLB Dharma Bakti Dharma Pertiwi berdasarkan standar. Metode yang digunakan yaitu kualitatif dekriptif, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan. Data berupa gambar dan situasi SLB serta fasilitas yang ada didalamnya. Analisis dalam penelitian ini dilkukan dengan membandingkan hasil data fasilitas sarana dan prasarana SLB dengan stadar sarana dan prasarana berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan No. 33, Tahun 2008. Hasil penelitian akan disandingkan dengan standar sarana dan prasarana SLB. Berdasarkan kajian dan analisa yang telah dilakukan pada ruang Sekolah Luar Biasa (SLB) Dharma Bakti Darma Pertiiwi didapatkan: Ruang pembelajaran umum diperoleh hasil bahwa 24 dari 27 standar Permendikud Nomor 33 Tahun 2008 telah memenuhi. Sedangkan 3 standar belum terpenuhi yaitu kapasitas ruang kelas, material dinding kelas dan letak perpustakaan. Ruang pembelajaran khusus diperoleh hasil bahwa 36 dari 44 standar Permendikud Nomor 33 Tahun 2008 telah memenuhi. Sedangkan 8 standar belum terpenuhi yaitu ruang bina grahita yang masih disatukan dengan ruang belajar umum, luas ruang bina prestasi masih terlalu sempit dan tidak dilengkapi dengan kursi dan meja peserta didik, kursi dan meja guru, serta tidak adanya lemari. Hasil penelitian pada ruang penunjang diperoleh bahwa 89 dari 92 standar Permendikud Nomor 33 Tahun 2008 telah dipenuhi. Hanya 3 standar yang belum terpenuhi, yaitu tidak terdapat thermometer badan dan timbangan badan pada UKS dan ruang konseling/asesmen belum dapat dipakai karena masih tahap renovasi. Kata kunci: SLB, ruang, standar, kajian, bandarlampung
SITUS PENCARI KERJA SEBUAH DISRUPSI PROSES MAGANG PADA DESAINER MUDA Tri Wahyu Handayani; Tita Cardiah
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Idealog Vol 4 No 2
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v4i2.3599

Abstract

Pada awal Revolusi Industri, profesi pekerja kreatif termasuk seniman, arsitek, dan desainer semakin berkembang. Apalagi dengan adanya perguruan tinggi yang digagas oleh arsitek dan desainer tersebut. Sesuai dengan kurikulum, para mahasiswa maupun sarjana yang baru lulus harus menempuh proses magang di konsultan atau perusahaan jasa konstruksi. Sejak maraknya digitalisasi desain, dan pemanfaatan internet di segala bidang, ternyata berpengaruh pula pada proses magang pada desainer muda. Penelitian ini dilakukan pada kelas Etika Profesi Desain Interior di program studi Desain Interior, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom, Semester ganjil 2020/2021 sebagai kelanjutan dari penelitian sebelumnya pada semester Genap 2017/2018. Pertanyaan penelitiannya, apakah pekerjaan desain yang ditawarkan parsial ke publik melalui situs pencari kerja, memungkinkan desainer muda bisa langsung mengikuti penawaran melalui sistem lelang secara mandiri. Metode penelitian secara kuantitatif melalui kuesioner, dan wawancara. Analisis dilakukan mengacu pada Teori Disrupsi dan Teori Proses Desain. Kesimpulan penelitian adalah sudut pandang mahasiswa tiga tahun lalu dan saat ini tahun 2020 desainer muda dapat langsung berprofesi mandiri dengan persyaratan spesifik dari klien melalui situs pencari kerja. Kata Kunci : profesi, desainer, magang, disrupsi
POD HOSTEL YANG COMPACT UNTUK DIMENSI MINIMUM Annisa Rahmadina; Setiamurti Rahardjo
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Idealog Vol 4 No 2
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v4i2.3595

Abstract

Maraknya trend backpacking sebagai pilihan untuk berwisata kalangan anak muda atau para milenial, menjadi salah satu pendorong munculnya hostel. Meski para backpacker cenderung tidak memprioritaskan privasi atau kenyamanan seperti turis pada umumnya, bukan berarti mereka tidak layak mendapat fasilitas yang nyaman dan dapat memenuhi kebutuhan mereka. Karena itu, hostel pun berinovasi dari bentuk ranjang susun menjadi bentuk kapsul atau pod. Pod hostel ini merupakan unit area tidur tertutup yang diberi beberapa fasilitas tambahan dalam dimensi yang terbatas dan harga yang disesuaikan dengan anggaran backpacker. Aneka rupa fasilitas yang disediakan di setiap pod untuk menarik minat anak muda akan membuat ruang di dalamnya menjadi padat dan terasa tidak nyaman. Dengan demikian, artikel ini bertujuan untuk mengetahui besaran dimensi dan jumlah fasilitas pada satu unit pod sehingga kenyamanan dapat terjaga. Metode penelitian yang diterapkan pada artikel ini dilakukan secara kuantitatif melalui komparasi studi banding pada beberapa hostel di Yogyakarta dan Bandung. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan nilai perbandingan antara dimensi dan jumlah fasilitas dari masing-masing objek. Nilai-nilai tersebut kemudian akan diakumulasikan dan dikomparasikan untuk mendapatkan hasil rasio dimensi dan jumlah fasilitas pod yang dapat memenuhi kebutuhan backpacker dengan layak. Kata kunci: backpacker, milenial, hostel backpacker, penginapan kapsul, Pod Hostel, efisiensi ruang.

Page 1 of 1 | Total Record : 7